Pernahkah Anda
merasa kesulitan menentukan “ Apakah berat badan sudah ideal ?? “.“Tinggi
saya segini, berat saya segini sudah cocokkah?“. Banyak alat ukur yang bisa
dipakai untuk mendeskripsikan ideal atau tidaknya berat badan seseorang. Salah
satu cara paling mudah namun akurat adalah dengan menghitung Indeks Masa Tubuh
( IMT ) dan mengukur Lingkar Perut Anda. Dengan kedua cara ini kita tidak perlu
dipusingkan lagi melihat tabel ukuran ideal tinggi badan dan berat badan.
1.Indeks Masa Tubuh ( IMT )
IMT ( Indeks Masa Tubuh
) atau
disebut juga BMI ( Body Mass Index )
adalah metode yang ditemukan oleh Lambert Adolphe Jacques Lambert pada
abad ke-10. IMT merupakan pengukuran
yang membandingkan berat badan dan tinggi badan seseorang. Melalui metode ini
dapat dinilai apakah berat badan seseorang sudah ideal dengan tingginya.
IMT menggunakan rumus yang
sederhana, yaitu membandingkan berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi
badan dalam meter
Sebagai contoh, jika berat
badan Anda 60 Kg dan tinggi Anda 160 cm. Maka perhitungannya adalah: 60 /
(1,6x1,6) = 23,4375 kg/m2. Jadi IMT anda adalah 23,4375.
Lalu bagaimana menentukan
apakah IMT Anda sudah ideal atau
belum ?. Tugas Anda selanjutnya adalah melihat nilai patokan yang dikeluarkan oleh WHO (World Health
Organization ) yang telah disesuaikan untuk orang Asia termasuk Indonesia berikut
ini.
KATEGORI
|
IMT ( KG/M2 )
|
Resiko Penyakit Penyerta
|
Underweight(Berat Badan Kurang)
|
< 18.5
|
Rendah
|
Batas Normal
|
18.5 – 22.9
|
Rata-Rata
|
Overweight ( Berat Badan
Berlebih )
·
At Risk ( Beresiko )
·
Obese I
·
Obese II
|
≥ 23.0
23.0 – 24.9
25.0 – 29.9
≥ 30.0
|
Meningkat
Sedang
Berbahaya
|
Jadi dari contoh diatas, IMT 23,4375 termasuk kedalam kategori overweight at risk dengan resiko penyakit penyerta yang meningkat.
Resiko penyakit penyerta
disini adalah timbulnya penyakit yang berhubungan dengan peningkatan berat
badan yaitu penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi dan jantung koroner atau
penyakit metabolik seperti diabetes.
2.Lingkar
Perut
Sudah cukupkah hanya dengan IMT ?, jawabannya ternyata belum. Satu
lagi indikator yang tidak kalah penting adalah lingkar perut. Lingkar perut
normal untuk Pria tidak lebih dari 90 cm dan wanita
tidak lebih dari 80 cm. Cara mengukurnya
pun cukup sederhana yaitu dengan mengukur lingkar perut memakai meteran , sejajar
dengan pusar.
Penelitian sudah membuktikan
peningkatan lingkar perut berbanding lurus dengan peningkatan resiko penyakit
kardiovaskuler dan penyakit metabolik. Adakalanya ketika dihitung dengan IMT , berat badan Anda ideal tapi
ternyata perut Anda buncit dengan lingkar perut diatas 90 cm bagi Pria atau 80
cm bagi Wanita. Keadaan ini disebut dengan istilah obesitas sentral yaitu obesitas yang terpusat di perut.
Kejadian penyakit kardiovaskuler dan metabolik akan lebih tinggi pada orang obesitas
sentral dibandingkan dengan orang obesitas biasa menurut standar IMT.
Lalu apa yang menyebabkan
perut buncit?. Perut adalah salah satu tempat utama timbunan lemak ditubuh selain
lengan dan paha. Di dalam perut ada lapisan lemak yang dinamakan omentum. Fungsi utama omentum adalah sebagai
lapisan pelindung untuk organ dalam perut seperti lambung, usus, hati, dan
limpa. Namun omentum juga memiliki
peran sebagai tempat timbunan lemak dari
kelebihan kalori yang kita konsumsi. Ketika semakin banyak kalori yang berlebih
masuk kedalam tubuh sebagai hasil pola makan dan pola hidup yang kurang sehat,
semakin banyak pula timbunan lemak pada omentum yang dihasilkan . Pada akhirnya
semakin tebal pula lapisan omentum yang akan terlihat sebagai perut buncit.
Omentum (Sumber : Wikipedia )
Jadi jika ingin berat badan
ideal, jadikan IMT ( Indeks Masa Tubuh ) dan
Lingkar Perut sebagai acuan. Karena dengan IMT
dan Lingkar Perut yang ideal berarti Anda telah mendapatkan Berat Badan
yang Ideal. ( dari berbagai sumber )
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar